Minggu, 06 Februari 2011

Money Politic


Uang dalam sistem kapitalisme merupakan harga mati. Uang selain di butuhkan sebagai alat mempertahankan diri juga digunakan sebagai alat para elit politis guna memperoleh kekuasaan di kalangan pemerintahan. Berbagai spekulasi bermunculan ketika uang di jadikan sebagai objek utama sebuah kekuasaan. Para elit politik seakan melupakan janji sesungguhnya yang tertuang dalam kampanyenya ketika ia mencalonkan diri sebagai pejabat pemerintahan.
Pada dasarnya, aktivitas politik tidak hanya di dasarkan untuk mengejar materi semata. Aktivitas Politik seharusnya di niatkan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Jika kita flash back pada masa kejayaan Islam, apa lagi saat pemerintahan baginda Rasulullah SAW dan para Khulafa’urrasyidin yang penuh dengan berbagai kemenangan, baik dalam bidang akhlak maupun dalam bidang pemerintahan, kita melihat bahwa mereka hanya mengejar Ridha Allah SWT semata, mereka tidak menempatkan harta sebagai tujuan utama.
Sampai Rasulullah SAW sendiri, meskipun beliau adalah seorang kepala pemerintahan, beliau hidup dengan sangat sederhana. Semua hartanya di infakkan kepada kas negara sebagai alat untuk berdakwah di jalan Allah. Kisah para Khulafa’urrasyidin juga sama seperti Rasulullah. Contohnya adalah Umar bin al-Khatab, saat beliau menjadi seorang kepala pemerintahan, beliau setiap malam sengaja berkeliling ke rumah-rumah masyarakatnya, dan ketika beliau mendengar seseorang yang sedang kelaparan di suatu rumah, maka dengan segera beliau memberikan barang bantuan yang di biayai oleh uangnya sendiri.
Subhhanaalah, cerita-cerita tersebut membuktikan kepada kita bahwa tidak ada niat sedikitpun di antara mereka untuk mengejar harta, yang ada hanyalah keridhaan Allah semata. Hal tersebut seharusnya menjadi pelajaran bagi para elit politik bangsa ini. Tetapi kenyataannya sangat jauh berbeda. Saat mereka mencalonkan diri sebagai pejabat pemerintah. Mereka harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Selain untuk membayar partai yang menjadi tempatnya meluncurkan aktivitas politiknya dan menjadikannya calon dari partai itu, mereka juga harus membayar berbagai macam kampanye yang mereka butuhkan. Hal tersebut membuat apa yang disebut para politikus sebagai High Cost Politic, sehingga ketika seseorang terpilih menjadi pejabat pemerintahan, gaji dan tunjangan tidak akan cukup untuk menggantikan harta mereka yang ludes saat mengkampanyekan dirinya. Sehingga timbullah berbagai macam masalah, seperti terjadinya KKN di kalangan pejabat pemerintahan.
Sebenarnya, kita juga tidak bisa mutlak menyalahkan para pejabat tersebut. Tindakan para pejabat tadi hanyalah merupakan dampak. Seharusnya yang lebih kita kritisi bukanlah dampaknya, tatapi penyebab yang membuat hal tersebut terjadi. Yaitu sistem kapitalisme yang di terapkan di negeri ini. Sebab, sebuah sistem dapat amat berpengaruh terhadap perilaku orang yang berpedoman pada sistem tersebut. Sistem kapitalisme adalah sistem yang menjadikan materi sebagai tolak ukur kehidupan. Seseorang dikatakan berhasil jika memiliki materi berlimpah dan seorang dikatakan gagal jika memiliki sedikit materi. Kapitalisme juga mengajarkan kebebasan dengan batasan-batasan yang abstrak. Jadi merupakan suatu kewajaran jika para elit politik kita sekarang hanya bertujuan untuk mengejar materi semata. Dan merupakan suatu hal yang wajar juga jika di negeri ini terjadi berbagai macam penyimpangan.
Untuk merubah hal-hal itu, diperlukan tindakan yang masive yang di mulai dari sekelompok orang yang menyadarkan orang lain dan diperlukan juga tindakan yang benar-benar mengarah pada hal yang sangat fundamental. Tidak hanya merubah perilaku-perilaku pejabat yang hanya menjadi ujung suatu penyebab.

0 komentar:

Pencarian

Date and Time


 

Design by Amanda @ Blogger Buster